Kamis, 26 November 2015

Budaya Ngopi

Ngopi, bukan lagi hal yang asing terdengar di zaman modern sekarang ini. Budaya ngopi seperti sudah menyatu dengan masyarakat di era globalisasi ini. Ngopi bukan lagi menjadi kebiasaan bapak-bapak dan kaum lelaki saja, namun kaum wanita bahkan remaja sudah banyak menyukai budaya yang satu ini. Warung kopi atau cafe-kafe yang menyediakan berbagai jenis minuman kopi menjadi tempat favorit untuk nongkrong atau diskusi untuk berbagai kalangan sehingga tempat-tempat tersebut menjadi sangat terkenal dan ramai pengunjung.
Di Aceh khususnya, sesuai dengan slogannya yang sangat terkenal yaitu “Aceh, kota seribu warung kopi” maka warung kopi atau kafe-kafe yang menyuguhkan berbagai jenis minuman kopi sangat mudah ditemui. Jangan heran jika anda menemui orang yang menikmati kopi duduk berjam-jam, karena ini memang sudah menjadi budaya, ditambah lagi hampir semua warung kopi dan kafe-kafe tersebut menyediakan fasilitas WIFI bagi pelanggannya sehingga membuat orang-orang ngopi yang didominasi  anak muda betah berlama-lama untuk ngopi.
Kopi sendiri merupakan minuman hasil seduhan dari biji kopi yang disangrai dan dihaluskan. Minuman ini menghasilkan aroma dan rasa yang khas sehingga membuat minuman ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia dan banyak di konsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.
Selain rasanya yang unik dan nikmat, minuman ini ternyata juga memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan. Menurut penelitian, mengkonsumsi kopi secara dengan baik dan tidak berlebihan sanagt bermanfaat bagi kesehatan. Manfaat tersebut dianntaranya:
·         Kopi dapat mencegah timbulnya penyakit jantung atau stroke
·         Kopi bermanfaat mencegah penyakit kanker dan diabetes
·         Kopi dapat mencegah resiko kanker mulut dan melindungi gigi
·         Kopi sebagai pembangkit stamina dan energi ekstra
·         Kopi dapat mengurangi rasa sakit kepala
·         Kopi mengatasi perubahan suasanan hati dan depresi

                Akan tetapi, berhati-hatilah bagi anda penikmat kopi, karena selain bermanfaat untuk kesehatan, kopi juga memiliki bahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Sebuah penelitian yang dimuat dalam journal of neurology, neurosurgry and psychiatry tahun 2002 menyimpulkan bahwa minum lebih dari 5 gelas kopi perhari akan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah. Kopi juga dapat meningkatkan resiko terkena stroke.

Rabu, 25 November 2015

Sosok yang Dilupakan




 Apakah anda mengenal sosok Munir Thalib? Mungkin tidak banyak diantara anda mengenal sosok tersebut. Tapi tahukah anda bahwa beliau merupakan seorang pahlawan yang dibunuh karena kebenaran. Rasanya logika anda tidak akan dapat menerima jika seseorang yang sangat berpengaruh dibunuh karena kebenaran.
Munir merupakan seorang aktivis HAM. Setelah teungku bantaqiah bersama santri-santrinya di bantai di pesantrennya pada tahun 1999, Munir tanpa rasa takut mendatangi tempat tersebut dan menuntut agar pelakunya diadili. Munir merupakan orang yang anti militer, begitu dia dikenal. Ia sangat anti pada kekerasan. Pada saat itu Munir merupakan musuh utama bagi aparat keamanan republik Indonesia.
Namun sangat disayangkan, dari sekian banyak perjuangannya, akan tetapi tidak ada satupun buku pelajaran yang mencantumkan namanya. Sangat ironis memang, jika mengingat jasa-jasanya. Bagi rakyat Aceh, Munir merupakan seorang pahlawan yang sangat dikenal, ia sangat dekat dengan rakyat. Ia membantu pengungkapan kekerasan yang dilakukan aparat negara di Aceh.
Munir Thalib, sosok orang ini seakan dilupakan, 11 tahun sudah kematiannya, namun hampir tidak terdengar acara-acara untuk mengenangnya. Apakah sosok tersebut sengaja dihilangkan? Hanya segelintir orang yang mengingatnya.
Sebuah apresiasi, pada tanggal 11 september 2015 BEM fakultas Hukum Unsyiah melakukan inisiatif nonton bareng dengan tema “11 tahun kematian Munir, Munir muda menolak lupa”, setelah acara nonton bareng tersebut acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai kematian munir dan penegakan HAM dengan menghadirkan beberapa narasumber dari Jakarta, khususnya wartawan Tempo yang mengenal dekat sosok Munir Thalib.
Namun saat diskusi yang sedang berlangsung di pelataran parkiran Fakultas Hukum Unsyiah itu, tiba-tiba datang sekumpulan aparat keamanan dengan mobil pick up dan membuat peserta acara yang mayoritas mahasiswa dam mahasiswi fakultas hukum itu sendiri terkejut dan tercengang. Beruntung situasi menegangkan tersebut tidak berlangsung lama, sang ketua BEM dan beberapa orang panitia langsung menemui aparat tersebut dan menjelaskan beberapa hal, sementara diskusi kembali dilanjutkan.
Dalam diskusi tersebut, narasumber menceritakan bagaimana sebenarnya sosok Munir tersebut, dalam kesehariannya Munir dikenal sebagai sosok yang ramah dan sederhana, munir dibunuh dengan cara diracun saat dalam perjalanan menuju Amsterdam dalam rangka melanjutkan S2 nya, kru pesawat mengira bahwa Munir muntaber karena sebelumnya sudah tiga kali Munir bolak balik toilet. Namun saat seorang kru pesawat mendatangi bangku Munir dia mendapati Munir dalam keadaan kaku dan dingin, lalu ia memanggil seorang dokter yang kebetulan satu penerbangan dengan Munir setelah memeriksa ternyata Munir telah tiada.
Jenazah Munir di otopsi di belanda, setelah hasil otopsi keluar, ditemukan senyawa zat dilambung Munir, diduga Munir sengaja diracun karena ada oknum-oknum tertentu yang ingin menyingkirkannya. Munir meninggal dunia karena dibunuh, satu-satunya yang menjadi penyebabnya adalah karena Munir merupakan saksi hidup atas berbagai pelanggaran HAM. Hal ini diutarakan oleh suciwati yang merupakan istri Munir sendiri.

Sisi Lain Dibalik Cotton Buds




Cotton buds, siapa sih yang tidak mengenal cotton buds? Ya, cotton buds merupakan alat pembersih telinga yang sering dipakai oleh masyarakat untuk membersihkan telinga dan dapat dengan mudah dijumpai dipasaran. Akan tetapi, tahukah anda bahwa cotton buds ternyata punya sisi lain yang merugikan penggunanya?

Sebagian besar masyarakat memang lebih memilih membersihkan telinganya menggunakan cotton buds, namun sayangnya jika tidak berhati-hati penggunaan cotton buds bisa berakibat fatal dan menyebabkan bahaya seperti telinga berdenging atau kelumpuhan saraf di sekitar wajah.
Menurut sebuah penelitian terbaru, lebih dari 50 persen pasien yang datang ke dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) sering memakai cotton buds untuk mengorek kotoran di telinga. Walaupun ujungnya terbuat dari kapas, alat ini tetap berisiko merusak gendang telinga.
Seperti dikutip Healthday, gangguan pendengaran yang umum dialami pemakai cotton buds adalah tinnitus atau telinga berdenging. Sementara wajah yang sulit digerakkan adalah gejala kerusakan saraf yang juga dipicu kerusakan gendang telinga.
Kotoran telinga mempunyai fungsi untuk melindungi telinga dari kerusakan dan infeksi sehingga tidak perlu terlalu sering dibersihkan. Tetapi kotoran telinga juga kadang mengganggu pendengaran. Kulit pada saluran telinga luar memiliki kelenjar khusus yang menghasilkan kotoran telinga yang dikenal sebagai cerumen. Tiap orang memiliki bentuk cerumen yang berbeda-beda. Ada yang berbentuk cair, padat atau berupa kulit kering. Warnanya juga bervariasi tergantung pada komposisi.
Nah, untuk menghindari bahaya dari cotton buds dan menjaga agar telinga anda bebas dari gangguan pendengaran serta menjaga kesehatan dan kebersihan telinga, sebaiknya anda mengunjungi dokter THT untuk membersihkan telinga setiap enam bulan sekali.

Minggu, 22 November 2015

Musik dan Kehidupan


                Musik, merupakan salah satu sahabat yang paling setia, terkadang musik lebih mampu menjelaskan apa yang kita rasa daripada mulut yang berbicara, alunan lagu yang dinyanyikan oleh para penyanyi selalu saja mampu membius jutaan pendengarnya.  Setiap orang pasti menyukai musik, walaupun dengan berbagai macam aliran.
                Musik secara tidak langsung mampu menegaskan segala isi hati, berbagai perasaan. Saat sedang sedih, maka alunan musik slow akan membawa anda hanyut dalam perasaan,hingga terkadang sampai meneteskan air mata. Saat anda have fun hentakan nada keras akan membuat anda terbuai dalam kesenangan.
                Tak sedikit orang yang lebih memilih mendengarkan puluhan lagu saat mereka sedang merasakan kesedihan daripada bercerita kepada orang lain apa yang mereka rasakan. Hal ini membuktikan seberapa besar pengaruh musik dalam kehidupan. Bagi sebagian orang musik menjadi inspirasi tersendiri, menjadi penyemangat yang akan selalu ada.
                Untuk para seniman musik, musik merupakan sendi kehidupan mereka, mereka menciptakan berbagai alunan melodi dengan lirik yang berpadu sebagai luapan perasaan dihati mereka. Mereka menceritakan seluruh keluh kesah, dan bahagia di dalam perpaduan nada yang menyatu membentuk keharmonisan. Ciptaan mereka menjadi penghibur yang tak terhingga bagi setiap pendengar yang merasakan perasaan yang sama dengan mereka.
                Setiap saat jutaan bahkan milyaran orang mendengar musik, baik secara langsung dengan menonton berbagai konser atau sekedar mendengar teman bernyanyi,  maupun secara tidak langsung lewat berbagai macam media. Radio merupakan salah satu media yang menyajikan dan memutar ratusan alunan lagu dari berbagai aliran setiap harinya yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga orang dewasa.
                Tanpa disadari, musik merasuki setiap sendi kehidupan manusia. Musik menjelma menjadi penghibur yang mampu menjelaskan suasana.
               

Sabtu, 21 November 2015

Radio BINKARA, a amazing place in the riverside of aceh




                Hai guys, kenalin dulu nih, nama aku Arina Mawardi, aku baru mau belajar soal dunia radio. Ternyata berkecimpung di dunia radio itu tidak mudah ya, banyak yang harus kita pelajari, saat ini aku belajar dibawah naungan radio BINKARA 89.4 FM salah satu stasiun radio yang cukup terkenal di kota Banda Aceh, kota dimana aku tinggal sekarang. Saat pertama aku menginjakkan kaki memasuki gerbang radio ini, aku serasa jatuh cinta pada pandangan pertama, hahahaha lebay dikit gak apa lah :)

                Ketika mulai memasuki gerbang radio ini, aku yakin akan terpana dengan pemandangan yang disuguhkan, berbagai macam burung ada di perkarangan stasiun radio ini, di tambah dengan bentuk bangunan kuno tetapi terkesan sangat nyaman. Jangan kaget, ketika mulai memasuki bangunan utama berlantai tiga stasiun radio ini, didalamnya sangat dingin, bayangkan dengan AC yang hidup 24 jam dengan suhu dibawah rata-rata, walaupun demikian berada disini sangat menyenangkan, and now, this place be second home for me.
                Di sini, aku akan belajar banyak tentang media, dan pastinya tentang musik juga, aku akan belajar berbagai macam musik mulai dari musik klasik, hingga musik anak muda yang banyak diminati dengan berbagai aliran. Ini akan sangat menyenangkan guys.

                Oke guys, sekian dulu cerita pertama aku ya, nantikan cerita selanjutnya…..