Kamis, 11 Februari 2016

Apakah Mitos Tidak Ada Benarnya???

                Masih ada yang percaya mitos? Mungkin orang tua anda masih sagat mempercayai  mitos. Mitos merupakan bagian dari kehidupan, bagian dari budaya masyarakat dulu. Mitos berkembang di masyarakat begitu saja. Ini dikarenakan pola pikir masyarakat pada masa itu belum berkembang. Masyarakat hidup saling berdampingan dan penuh kekeluargaan tanpa adanya teknologi yang berarti. Sebagian mitos juga dimaksudkan sebagai cara untuk mengajarkan sopan satun dan etika pada anak-anak, bukan sebuah larangan yang akibatnya menakutkan jika dilanggar. Contohnya anak perempuan dilarang duduk di tangga, jika dilanggar akibatnya suatu saat dia akan mendapatkan suami tua. Yang sebenarnya larangan ini dimaksudkan untuk sopan santun, dilarang duduk di tangga karena mengganggu orang lewat.
Selain itu, anak perempuan di larang makan kerak nasi atau makanan yang menempel pada wajan atau panci, jika di langgar wajahnya akan menghitam saat jadi pengantin. Itu hanyalah mitos belaka agar anak perempuan tidak memakannya karena itu merupakan kebiasaan buruk. Tidak hanya itu masyarakat pada zaman dulu juga sangat mempercayai yang namanya makhluk halus, ritual kenduri dan membawa sesajian sembari berdoa di pinggir pantai (bagi masyarakat pesisir) menjadi suatu adat yang tidak pernah dilewatkan untuk dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Semua kebiasaan itu tidak lepas dari pendapat orang pintar. Pada waktu itu, orang pintar dianggap sebagai penunjuk jalan. Hampir setiap aturan yang dibuat dan ramalan yang diberitahukan dianggap dan di percaya bahkan di lakukan oleh masyarakat, yang sebenarnya jika dilakukan penelitian tidak ada hubungan dan benarnya.
Mitos merupakan bagian dari budaya yang berkembang begitu saja dimasyarakat, tidak semua mitos dapat di percaya, akan tetapi bukan berarti semua mitos itu tidak ada benarnya. Mitos dapat dipercaya dan dianut hingga sekarang oleh masyarakat modern tergantung pada kondisi dan kebutuhannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar