Rabu, 25 November 2015

Sosok yang Dilupakan




 Apakah anda mengenal sosok Munir Thalib? Mungkin tidak banyak diantara anda mengenal sosok tersebut. Tapi tahukah anda bahwa beliau merupakan seorang pahlawan yang dibunuh karena kebenaran. Rasanya logika anda tidak akan dapat menerima jika seseorang yang sangat berpengaruh dibunuh karena kebenaran.
Munir merupakan seorang aktivis HAM. Setelah teungku bantaqiah bersama santri-santrinya di bantai di pesantrennya pada tahun 1999, Munir tanpa rasa takut mendatangi tempat tersebut dan menuntut agar pelakunya diadili. Munir merupakan orang yang anti militer, begitu dia dikenal. Ia sangat anti pada kekerasan. Pada saat itu Munir merupakan musuh utama bagi aparat keamanan republik Indonesia.
Namun sangat disayangkan, dari sekian banyak perjuangannya, akan tetapi tidak ada satupun buku pelajaran yang mencantumkan namanya. Sangat ironis memang, jika mengingat jasa-jasanya. Bagi rakyat Aceh, Munir merupakan seorang pahlawan yang sangat dikenal, ia sangat dekat dengan rakyat. Ia membantu pengungkapan kekerasan yang dilakukan aparat negara di Aceh.
Munir Thalib, sosok orang ini seakan dilupakan, 11 tahun sudah kematiannya, namun hampir tidak terdengar acara-acara untuk mengenangnya. Apakah sosok tersebut sengaja dihilangkan? Hanya segelintir orang yang mengingatnya.
Sebuah apresiasi, pada tanggal 11 september 2015 BEM fakultas Hukum Unsyiah melakukan inisiatif nonton bareng dengan tema “11 tahun kematian Munir, Munir muda menolak lupa”, setelah acara nonton bareng tersebut acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai kematian munir dan penegakan HAM dengan menghadirkan beberapa narasumber dari Jakarta, khususnya wartawan Tempo yang mengenal dekat sosok Munir Thalib.
Namun saat diskusi yang sedang berlangsung di pelataran parkiran Fakultas Hukum Unsyiah itu, tiba-tiba datang sekumpulan aparat keamanan dengan mobil pick up dan membuat peserta acara yang mayoritas mahasiswa dam mahasiswi fakultas hukum itu sendiri terkejut dan tercengang. Beruntung situasi menegangkan tersebut tidak berlangsung lama, sang ketua BEM dan beberapa orang panitia langsung menemui aparat tersebut dan menjelaskan beberapa hal, sementara diskusi kembali dilanjutkan.
Dalam diskusi tersebut, narasumber menceritakan bagaimana sebenarnya sosok Munir tersebut, dalam kesehariannya Munir dikenal sebagai sosok yang ramah dan sederhana, munir dibunuh dengan cara diracun saat dalam perjalanan menuju Amsterdam dalam rangka melanjutkan S2 nya, kru pesawat mengira bahwa Munir muntaber karena sebelumnya sudah tiga kali Munir bolak balik toilet. Namun saat seorang kru pesawat mendatangi bangku Munir dia mendapati Munir dalam keadaan kaku dan dingin, lalu ia memanggil seorang dokter yang kebetulan satu penerbangan dengan Munir setelah memeriksa ternyata Munir telah tiada.
Jenazah Munir di otopsi di belanda, setelah hasil otopsi keluar, ditemukan senyawa zat dilambung Munir, diduga Munir sengaja diracun karena ada oknum-oknum tertentu yang ingin menyingkirkannya. Munir meninggal dunia karena dibunuh, satu-satunya yang menjadi penyebabnya adalah karena Munir merupakan saksi hidup atas berbagai pelanggaran HAM. Hal ini diutarakan oleh suciwati yang merupakan istri Munir sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar