Apakah anda mengenal sosok Munir Thalib? Mungkin
tidak banyak diantara anda mengenal sosok tersebut. Tapi tahukah anda bahwa
beliau merupakan seorang pahlawan yang dibunuh karena kebenaran. Rasanya logika
anda tidak akan dapat menerima jika seseorang yang sangat berpengaruh dibunuh
karena kebenaran.
Munir merupakan
seorang aktivis HAM. Setelah teungku bantaqiah bersama santri-santrinya di
bantai di pesantrennya pada tahun 1999, Munir tanpa rasa takut mendatangi
tempat tersebut dan menuntut agar pelakunya diadili. Munir merupakan orang yang
anti militer, begitu dia dikenal. Ia sangat anti pada kekerasan. Pada saat itu
Munir merupakan musuh utama bagi aparat keamanan republik Indonesia.
Namun sangat
disayangkan, dari sekian banyak perjuangannya, akan tetapi tidak ada satupun
buku pelajaran yang mencantumkan namanya. Sangat ironis memang, jika mengingat
jasa-jasanya. Bagi rakyat Aceh, Munir merupakan seorang pahlawan yang sangat
dikenal, ia sangat dekat dengan rakyat. Ia membantu pengungkapan kekerasan yang
dilakukan aparat negara di Aceh.
Munir Thalib, sosok
orang ini seakan dilupakan, 11 tahun sudah kematiannya, namun hampir tidak
terdengar acara-acara untuk mengenangnya. Apakah sosok tersebut sengaja
dihilangkan? Hanya segelintir orang yang mengingatnya.
Sebuah apresiasi,
pada tanggal 11 september 2015 BEM fakultas Hukum Unsyiah melakukan inisiatif
nonton bareng dengan tema “11 tahun kematian Munir, Munir muda menolak lupa”,
setelah acara nonton bareng tersebut acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai kematian
munir dan penegakan HAM dengan menghadirkan beberapa narasumber dari Jakarta,
khususnya wartawan Tempo yang mengenal dekat sosok Munir Thalib.
Namun saat diskusi
yang sedang berlangsung di pelataran parkiran Fakultas Hukum Unsyiah itu, tiba-tiba
datang sekumpulan aparat keamanan dengan mobil pick up dan membuat peserta
acara yang mayoritas mahasiswa dam mahasiswi fakultas hukum itu sendiri
terkejut dan tercengang. Beruntung situasi menegangkan tersebut tidak berlangsung
lama, sang ketua BEM dan beberapa orang panitia langsung menemui aparat
tersebut dan menjelaskan beberapa hal, sementara diskusi kembali dilanjutkan.
Dalam diskusi
tersebut, narasumber menceritakan bagaimana sebenarnya sosok Munir tersebut,
dalam kesehariannya Munir dikenal sebagai sosok yang ramah dan sederhana, munir
dibunuh dengan cara diracun saat dalam perjalanan menuju Amsterdam dalam rangka
melanjutkan S2 nya, kru pesawat mengira bahwa Munir muntaber karena sebelumnya
sudah tiga kali Munir bolak balik toilet. Namun saat seorang kru pesawat
mendatangi bangku Munir dia mendapati Munir dalam keadaan kaku dan dingin, lalu
ia memanggil seorang dokter yang kebetulan satu penerbangan dengan Munir
setelah memeriksa ternyata Munir telah tiada.
Jenazah Munir di
otopsi di belanda, setelah hasil otopsi keluar, ditemukan senyawa zat dilambung
Munir, diduga Munir sengaja diracun karena ada oknum-oknum tertentu yang ingin
menyingkirkannya. Munir meninggal dunia karena dibunuh, satu-satunya yang
menjadi penyebabnya adalah karena Munir merupakan saksi hidup atas berbagai
pelanggaran HAM. Hal ini diutarakan oleh suciwati yang merupakan istri Munir
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar