Jumat, 18 Desember 2015

Inilah Sebenarnya Penyebab Remaja Memasuki Gerbang "Pergaulan Bebas"

                Pada era modern dengan teknologi yang terus berkembang pesat tanpa bisa dibendung, semakin banyak kita temui kasus pergaulan bebas. Mungkin anda pun tidak dapat mengingkarinya, kasus ini terlihat semakin memprihatinkan di kalangan masyarakat. Tidak hanya mereka yang sudah dewasa yang berani terjun kedalam dunia kebebasan tanpa batas ini, namun sangat banyak remaja bahkan yang masih dibawah umur pun tidak segan-segan untuk memasuki lingkungan terlarang itu.
                Istilah pergaulan bebas bukan lagi hal asing yang terdengar di telinga masyarakat. Jika dulu kasus ini banyak ditemui di kota-kota besar seperti Jakarta, namun sekarang kasus seperti ini juga banyak ditemui di wilayah-wilayah kecil atau kota-kota kecil bahkan di daerah-daerah pun sudah mulai membudaya. Para remaja seolah lupa resiko yang  harus dipikulnya dikemudian hari karena perbuatan terlarang  yang dilakukannya. Ia bisa saja hamil diluar nikah, terjangkit penyakit kelamin, kanker , hingga virus mematikan HIV/AIDS pun dapat menyeranng tubuh mereka.
                Kejadian seperti seks bebas dan pesta narkoba sudah seperti kebiasaan yang tidak lagi dianggap aneh oleh sebagian remaja. Ini di karenakan maraknya tontonan yang berbau seks dan mudahnya akses internet untuk mendapatkan berbagai macam konten dan informasi yang tiada batas. Perilaku remaja seperti ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu hal tersebut terjadi.
1.       Orang tua yang cuek
Orang tua yang tidak peduli terhadap keadaan dan perkembangan memicu sang anak yang masih remaja untuk mengecap pergaulan yang tidak biasa (pergaulan bebas)
2.       Pengaruh lingkungan dan pertemanan
Lingkungan  tempat sang anak tumbuh dan berkembang. Teman yang berperilaku menyimpang adalah faktor yang tidak kalah menjadi pemicu seorang anak memasuki lingkungan yang tidak wajar. Ajakan teman untuk melakukan sesuatu yang beda ( mencoba narkoba, miras dan seks bebas) sebagian besar tidak dapat dihindari oleh remaja.
3.       Minuman keras
Kebiasaan mengkonsumsi miras membuat remaja tidak mampu mengendalikan diri dan perilakunya, terutama untuk berhubungan seks.
4.       Gadget
Sebuah penelitian menemukan semakin banyak gadis yang menginjak usia awal remaja melakukan sexting, yaitu mengirimkan SMS dengan kata-kata bermuatan seks. Bahkan remaja putri ini juga mengirim foto seksinya kepada pacar."Jumlah pelaku sexting terus meningkat. Kami menemukan banyak bukti gadis remaja berusia 12 - 13 tahun dipaksa mengirimkan foto seksinya oleh pacar," kata Jon Brown, kepala program kekerasan seksual National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC) di Inggris. Selain itu layanan internet yang sangat bebas yang dapat diakses melalui gadget pun tidak dapat dibendung.
5.       Bacaan remaja yang bermuatan seks
Membaca buku adalah kebiasaan yang baik. Tapi sebuah penelitian menemukan bahwa buku remaja populer terkadang memuat kisah-kisah seksual yang eksplisit.

                Maka untuk menjaga anak remaja anda terhindar dari lingkungan yang tidak seharusnya, sebagi orang tua, anda harus lebih memantau perilaku dan pergaulan mereka, anda juga harus mendidik mereka dan member pembelajaran moral yang mumpuni sehingga mereka dapat berpikir dewasa untuk mengetahui setiap resiko yang harus ia terima dari setiap perbuatan yang dilakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar