Sabtu, 12 Desember 2015

Kenali Penyebab Kenakalan Anak Anda

                Jangan mengaku lihai dalam mendidik jika anda belum pernah menghadapi anak yang nakal. Anak-anak yang nakal banyak kita temui disekitar kita. Tapi pernahkah anda berpikir mengapa anak tersebut bisa nakal? Tidak semua. Mungkin anda heran, ya sebatas itu,  tidak semua orang mau menelusuri apa yang menyebabkan kenakalan tersebut.
                Seorang anak dapat bertindak nakal bahkan membangkang tentu ada penyebab dan pengaruhnya. Fakor utama yang menyebakan kenakalan tersebut adalah lingkungan. Lingkungan merupakan ruang lingkup pembentuk jiwa dan kepribadian seorang anak. Menurut penelitian, anak yang tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang broken home cenderung lebih nakal daripada anak yang tumbuh dalam keluarga yang harmonis.
                Seorang anak dapat berbuat apapun yang dia inginkan tanpa memikirkan resiko yang diterima. Ini dilakukan sebagai bentuk protes dari ketidaknyamanan hidup yang ia dapatkan. Namun, kebanyakan orang tua tidak menyadari akan hal itu. Orang tua lebih sering menyalahkan si anak karena kenakalannya tanpa mengoreksi dan menelusuri penyebabnya. Anak-anak lebih membutuhkan rangkulan dan kasih sayang dari keluarga. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang terlalu sibuk akan mencari kesenangan di luar rumah untuk menghilangkan rasa kesepiannya.
                Nah, ketika sang anak lebih banyak menghabiskan waktu di luar dibanding di rumah bersama keluarga, inilah yang menyebabkan sang anak menjadi pembangkang dan nakal karena dunianya berada dalam rangkulan kerasnya kehidupan bukan dalam kehangatan keluarga. Seorang tidak butuh kehidupan yang mewah,  fasilitas yang lengkap diberikan kepadanya atau uang jajan yang tidak pernah kurang ditranfer ke tabungannya, seorang anak hanya butuh kehangatan keluarga untuk membimbing dan mendidiknya menghadapi kerasnya kehidupan.
                Menurut sebagian psikolog dan pakar pemerhati anak, ada 12 permintaan anak yang mungkin tidak pernah mereka ucapkan, yaitu :
1.       Cintailah aku sepenuh hatimu.
2.       Aku ingin jadi diri sendiri, maka hargailah aku.
3.       Cobalah mengerti aku dan cara belajarku.
4.       Jangan memarahi aku di depan orang banyak.
5.       Jangan membanding-bandingkan aku dengan orang lain.
6.       Bapak-Ibu jangan lupa aku adalah fotokopimu
7.       Semakin hari umurku akan terus bertambah, maka jangn selalu menganggap aku anak kecil.
8.       Biarkan aku mencoba, lalu beritahu aku bila aku salah.
9.       Jangan membuat aku bingung, maka tegaslah padaku.
10.   Jangan ungkit-ungkit kesalahanku.
11.   Jangan memarahiku dengan mengatakan hal-hal buruk, bukanlah yang keluar dari mulutmu adalah doa bagiku.
12.   Jangan melarangku hanya dengan mengatakan “jangan” tapi beritahu aku alasannya.
Orang tua merupakan cerminan bagi sang anak, ibarat pepetah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” maka dari itu, sebagai orang tua perhatikan dulu keinginan anak anda jangan memaksa dia menjadi seperti yang dia mau,, karena belum tentu bakat yang dia punya sama seperti anda. Ketika anak anda mulai nakal dan membangkang jangan langsung menyalahkan dia, tapi telusuri dulu apa penyebabnya. Sebagian besar anak juga ada yang tidak nakal dan membangkang di depan orang tua, tetapi ketika meraka berada diluar pengawasan anda, mereka berbuat sesuka hati mereka. Maka dari itu sebagai orang tua luangkanlah waktu anda untuk mengenal lebih dalam siapa anak anda, jangan smapai anak anda hanya menganggap keberadaan anda hanya sebagai lambang orang tua bagi dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar