Jangan mengaku lihai dalam
mendidik jika anda belum pernah menghadapi anak yang nakal. Anak-anak yang
nakal banyak kita temui disekitar kita. Tapi pernahkah anda berpikir mengapa
anak tersebut bisa nakal? Tidak semua. Mungkin anda heran, ya sebatas itu, tidak semua orang mau menelusuri apa yang
menyebabkan kenakalan tersebut.
Seorang anak dapat bertindak
nakal bahkan membangkang tentu ada penyebab dan pengaruhnya. Fakor utama yang
menyebakan kenakalan tersebut adalah lingkungan. Lingkungan merupakan ruang
lingkup pembentuk jiwa dan kepribadian seorang anak. Menurut penelitian, anak
yang tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang broken home cenderung
lebih nakal daripada anak yang tumbuh dalam keluarga yang harmonis.
Seorang anak dapat berbuat apapun
yang dia inginkan tanpa memikirkan resiko yang diterima. Ini dilakukan sebagai
bentuk protes dari ketidaknyamanan hidup yang ia dapatkan. Namun, kebanyakan
orang tua tidak menyadari akan hal itu. Orang tua lebih sering menyalahkan si
anak karena kenakalannya tanpa mengoreksi dan menelusuri penyebabnya. Anak-anak
lebih membutuhkan rangkulan dan kasih sayang dari keluarga. Anak yang tumbuh
dalam keluarga yang terlalu sibuk akan mencari kesenangan di luar rumah untuk
menghilangkan rasa kesepiannya.
Nah, ketika sang anak lebih
banyak menghabiskan waktu di luar dibanding di rumah bersama keluarga, inilah
yang menyebabkan sang anak menjadi pembangkang dan nakal karena dunianya berada
dalam rangkulan kerasnya kehidupan bukan dalam kehangatan keluarga. Seorang tidak
butuh kehidupan yang mewah, fasilitas
yang lengkap diberikan kepadanya atau uang jajan yang tidak pernah kurang
ditranfer ke tabungannya, seorang anak hanya butuh kehangatan keluarga untuk
membimbing dan mendidiknya menghadapi kerasnya kehidupan.
Menurut sebagian psikolog dan pakar
pemerhati anak, ada 12 permintaan anak yang mungkin tidak pernah mereka
ucapkan, yaitu :
1.
Cintailah aku sepenuh
hatimu.
2.
Aku ingin jadi diri
sendiri, maka hargailah aku.
3.
Cobalah mengerti aku dan
cara belajarku.
4.
Jangan memarahi aku di
depan orang banyak.
5.
Jangan membanding-bandingkan
aku dengan orang lain.
6.
Bapak-Ibu jangan lupa aku
adalah fotokopimu
7.
Semakin hari umurku akan
terus bertambah, maka jangn selalu menganggap aku anak kecil.
8.
Biarkan aku mencoba, lalu
beritahu aku bila aku salah.
9.
Jangan membuat aku bingung,
maka tegaslah padaku.
10.
Jangan ungkit-ungkit
kesalahanku.
11.
Jangan memarahiku dengan
mengatakan hal-hal buruk, bukanlah yang keluar dari mulutmu adalah doa bagiku.
12.
Jangan melarangku hanya
dengan mengatakan “jangan” tapi beritahu aku alasannya.

Orang tua merupakan
cerminan bagi sang anak, ibarat pepetah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”
maka dari itu, sebagai orang tua perhatikan dulu keinginan anak anda jangan
memaksa dia menjadi seperti yang dia mau,, karena belum tentu bakat yang dia punya
sama seperti anda. Ketika anak anda mulai nakal dan membangkang jangan langsung
menyalahkan dia, tapi telusuri dulu apa penyebabnya. Sebagian besar anak juga
ada yang tidak nakal dan membangkang di depan orang tua, tetapi ketika meraka
berada diluar pengawasan anda, mereka berbuat sesuka hati mereka. Maka dari itu
sebagai orang tua luangkanlah waktu anda untuk mengenal lebih dalam siapa anak
anda, jangan smapai anak anda hanya menganggap keberadaan anda hanya sebagai
lambang orang tua bagi dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar