Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sekarang ini berlangsung sangat cepat. Banyak komponen kehidupan manusia yang
tidak dapat terlepas dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti sandang,
pangan, dan papan. Manusia sekarang ini hampir tidak dapat hidup tanpa
teknologi. Teknologi dapat dengan mudah dijumpai di belahan bumi manapun dan
usia berapapun, dapat dipastikan teknologi sudah menjadi kebutuhan pokok
manusia pada zaman sekarang ini. Namun, ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia
untuk menciptakan teknologi canggih tersebut, sebagian besar diambil dari alam.
Pemanfaatan teknologi dari alam oleh manusia
yang berlebihan dapat merusak keseimbangan ekosistem dan mengakibatkan kerugian
bagi manusia dan alam. Manusia mengekspoitasi alam sebanyak-banyaknya tetapi
tidak memperbaikinya. Hal tersebutlah yang menyebabkan berbagai masalah muncul.
Masalah yang muncul di lingkungan antara lain kerusakan hutan, banjir,
kekeringan.

Tidak ada yang salah dengan manusia yang mencoba
memanfaatkan alam untuk mendukung kehidupan mereka karena memang alam
diciptakan untuk mendukung kehidupan manusia. Akan tetapi, pemanfaatan alam
menjadi hal yang salah ketika pemanfaatan alam tidak diimbangi dengan
pelestarian lingkungan terlebih dengan fakta bahwa perkembangan teknologi yang
kian hari kian pesat dan menjadi tumpuan kehidupan bagi banyak manusia modern
rupanya merupakan salah satu faktor yang menggerus alam dalam waktu yang tidak
begitu lama. Masalah lingkungan merupakan isu nyata yang sudah menjadi
perbincangan ramai dalam Konferensi PBB mengenai lingkungan hidup yang diadakan
di Stockholm, Swedia 15 Juni 1972. Di tahun yang sama pada tanggal 15-18 Mei,
Seminar Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional oleh Universitas
Pajajaran membahas isu mengenai masalah lingkungan hidup untuk pertama kalinya
di Indonesia. Kenyataan mengenai laju pertumbuhan populasi penduduk yang kian
tahun kian meningkat merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam
masalah lingkungan. Pertumbuhan penduduk membuat pembangunan dan industri
semakin diperlukan, sementara itu pembangunan dan industri juga memberikan
dampak yang negatif terhadap lingkungan yang kemudian akan berimbas kepada
manusia.
Merupakan hal yang sangat mudah dilihat bahwa Indonesia
masih mempunyai kesadaran yang rendah terhadap isu lingkungan terutama
masyarakatnya yang kebanyakan masih terlalu terfokus pada usaha untuk bertahan
hidup dan mendapatkan kehidupan yang lebih layak secara ekonomi sehingga mereka
melakukan segala upaya untuk mendapatkan uang lebih meskipun hal ini berarti
mereka harus mengancam lingkungan dan alam. Kegiatan ini sudah berlangsung
selama bertahun-tahun dan kini masyarakat mulai merasakan imbas atas apa yang
mereka lakukan terhadap alam. Berbagai macam isu lingkungan muncul di berbagai
wilayah di Indonesia dan tentu saja banyak masyarakat yang merasakan derita
baik secara langsung maupun tidak langsung atas kerusakan alam yang terjadi di
wilayah mereka. Boleh saja kita tidak memberikan tanggapan serius terhadap isu
lingkungan global seperti kerusakan lapisan ozon karena pada dasarnya daerah
yang terimbas pertama kali bukan Indonesia melainkan kutub bumi meskipun
kemudian tentu ada imbas besar yang akan dirasakan oleh rakyat Indonesia. Kini,
banyak peristiwa yang membawa derita yang harus dialami oleh banyak orang di
daerah asalnya masing-masing dan hal ini terjadi bukan tanpa sebab yang
berkaitan dengan ulah manusia terhadap alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar